Malaikat dan Manusia
Penciptaan Manusia sempat membuat Jibril, malaikat pembawa
wahyu itu cemburu. Tapi apa lacur
manusia tempat berkubangnya dosa ini tak juga sadar betapa mulianya dia di
antara makhluk yang ada.
Rosulullah pernah bersabda, tatkala Allah menciptakan Jibril
sebagai malaikatnya dijadikannya ia sebagai makhluk gagah nan rupawan. Sayapnya kokoh dan panjang, jumlahnya pun tak
kira-kira, enam ratus sayap di tubuhnya.
Setelah penciptaan itu bertanyalah Jibril pada Rabb-Nya.
“Adakah Engkau menciptakan makhluk yang tampan daripada
aku?”
Dan Allah menjawabnya dengan perkataan yang membuat Jibril
berseri-seri wajahnya, yakni dengan kata tidak.
Sebagai rasa syukurnya ia langsung sholat dua rakaat. Masing-masing rakaat dilakukannya selama dua
puluh ribu tahun lamanya. Usai sholat
Allah berfirman kepada Jibril.
“Jibril begitu bersungguh-sungguh kau melakukan sholatmu,
maka tak ada bandingannya di sisi-Ku.
Tapi kelak di akhir zaman, akan lahir seorang nabi mulia dan Aku kasihi
dari golongan manusia. Muhammad namanya.
Dia memiliki umat yang lemah dan banyak melakukan dosa, tapi sekiranya
umatnya yang bergelimang dosa itu mau melakukan sholat dua rakaat saja, sholat
mereka lebih Aku sukai. Karena sholat mereka berdasarkan perintah-Ku dan tidak
dengan sholatmu.”
“Apa yang akan Engkau berikan sebagai balasan pada
mereka,”tanya Jibril pada Allah.
“Surga Ma’wa,” jawab Allah.
Kemudian Jibril meminta izin untuk menengok surga yang
istimewa itu, lalu ia terbang menempuh jarak yang teramat jauh. Satu kali kepakan sayapnya ditempuh selama
300 tahun jarak perjalanan. Namun
setelah ia terbang tak kunjung nampak surga yang ditujunya.
“Ya Allah apakah sudah separuh perjalanan kutempuh,” tanya
Jibril keheranan.
“Hai Jibril meski kau terbang dengan 600 sayapnya selama 300
tahun dan aku tambahkan 600 sayap lagi di tubuhmu tak satu persenpun jarak
surga Ma’wa itu bisa kau tempuh. Itulah
keistimewaan yang aku berikan kepada umat Muhammad yang hendak melakukan
sholat,”jawab Allah.
Subhanallah, akankah kita sia-siakan kemuliaan yang besarnya
demikian dengan kufur nikmat apalagi meninggalkan sholat?
By : Iskandar Ahmad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar