Berita online

Cari Blog Ini

Kamis, 05 September 2013

Petani Kelapa Aceh



Petani Kelapa

           Secara tradisional, produk kelapa digunakan untuk konsumsi segar, dibuat kopra, santan, minyak kelapa, atau gula merah. Seiring perkembangan pasar dan dukungan teknologi, permintaan akan berbagai produk turunan kelapa semakin meningkat, seperti dalam bentuk tepung kelapa parut (desiccated coconut/DC), serat sabut, serbuk sabut, arang tempurung, dan arang aktif.Air dari buah kelapa pun bisa dijadikan nata de coco, cuka, minuman kesehatan, sirup, sampai kecap. Sedangkan sabutnya diolah menjadi serat untuk karpet, keset, geotekstil, jok kendaraan, mebel, pengganti palet kayu dan plastik, matras, serta tali. Juga sebagai media tanam, pembuatan dashboard, penyaring udara, serta peredam panas dan suara untuk konstruksi bangunan.
Menurut Prof. Dr. Ir. Zainal Mahmud MS, APU, peneliti kelapa di Pusat Penelitian Perkebunan Bogor, sabut kelapa termasuk serat paling kuat. “Ini keunggulan yang belum banyak diketahui banyak orang. Sekarang, serat kelapa sedang diujicoba dalam bentuk komposit untuk sayap belakang pesawat terbang,” tandasnya.Lain lagi tempurungnya. Di luar arang dan karbon aktif, tempurung dapat menjadi bahan pengisi industri kayu lapis, asbes, dan obat nyamuk.TerabaikanWalaupun kurang diperhatikan, setiap tahun Indonesia menghasilkan rata-rata 15,5 miliar butir kelapa, atau setara 3 juta ton kopra. Bahan ikutan yang dapat diperoleh dari jumlah itu adalah 3,75 juta ton air kelapa, arang tempurung 0,75 juta ton, serat sabut 1,8 juta ton, dan 3,3 juta ton serbuk sabut.Industri Hilir
Bagi Provinsi NAD kelapa merupakan
komoditas unggulan daerah yang melibatkan 178.928 keluarga petani atau 894.640 jiwa (28%) dari 3,2 juta penduduk.Areal tanaman kelapa pada tahun 2004 mencapai 116.642 ha, terdiri atas tanaman belum menghasilkan (TBM) 10.407 ha (8,9%), tanaman menghasilkan (TM) 99.420 ha (85,2%) dengan produksi 74.743 ton setara kopra, dan tanaman rusak (TR) 6.815 ha (5,9%). Sentra produksi terdapat di Kabupaten Biruen, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, dan Aceh Selatan yang terletak di daerah pantai.
Pada umumnya petani menjual kelapa dalam bentuk butiran dan kelapa congkel segar. Kelapa butiran
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sedangkan kelapa congkel segar untuk bahan baku
pabrik minyak goreng. Pabrik minyak goreng umumnya terletak di daerah pantai timur seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Biruen, Pidie,dan Aceh Besar. Di daerah pantai barat seperti Aceh Selatan, Meulaboh,Aceh Barat, dan Aceh Jaya keberadaan pabrik pengolah kelapa sangat kurang sehingga kelapa harus dipasarkan ke daerah pantai timur. Kondisi ini menyebabkan biaya
angkut menjadi mahal sehingga harga di tingkat petani lebih murah dibandingkan di daerah lain.
            Maka dari itu,masyarakat Aceh sangat mengharapkan para pembisnis kelapa atau para importir dari manca negara yang mengkonsumsi hasil dari buah kelapa ataupun untuk keperluan industri agar bisa melakukan kerja sama dengan para importir dari Aceh.


Wassalam
By : Iskandar Ahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar